WELCOME

Minggu, 23 Juni 2013

The Japanese Candlestick




The Candlestick
Untuk memulai sebuah analisa, kita harus mampu membaca grafik terlebih dahulu. Grafik yang biasa dipakai adalah sebuah grafik sederhana antara harga vs waktu. Sumbu “X” sebagai waktu dan sumbu “Y” sebagai harga.
Perhatikan gambar dibawah ini. Ini disebut “ Candlestick Chart” karena bentuknya yang seperti lilin.


Grafik ini dibuat pada abad ke 17 oleh orang-orang Jepang yang awalnya digunakan untuk memantau pergerakan harga pada produk-produk komoditi. Steven Nison dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan chart model ini. Sifatnya yang sangat representatif karena terdiri dari High, Low, Open dan Closing Price membuat grafik ini paling populer dipakai oleh para analis forex. Jika Anda terbiasa dengan produk-produk sekuritas, grafik ini tidak pernah digunakan untuk memantau harga. Kenapa? Sederhana, harga sekuritas hanya memerlukan closing price saja tidak seperti pada forex trading. Mari saya bantu Anda memahaminya . Sebenarnya ada lagi jenis grafik lainnya seperti bar chart, dot chart, line chart, dan lainnya. Tapi yang paling representatif ya ini.. si candlestick ini.
Gambar diatas adalah grafik untuk nilai tukar USD/JPY. Jika Anda melihat garis biru putus-putus dibagian atas itu adalah harga terakhir dari nilai USD/JPY yaitu sebesar 129.811. Artinya satu USD harganya JPY 129.811 .  Grafik ini diambil dari TF  H1  “1 hour”. Itu artinya satu candle  mewakili pergerakan harga untuk satu jam.
Interpretasi candlestick didasarkan “pattern” yang ada. Candle yang berwarna biru artinya harga bergerak naik atau closing price lebih tinggi nilainya dibanding opening price. Sebaliknya, candle berwarna putih artinya harga bergerak turun atau clsoing price lebih rendah nilainya dibanding opening price. Lalu apa garis vertikal diatas dan dibawah dari candle itu? Itu adalah highest price dan lowest price selama periode yang diberikan. Dalam contoh diatas adalah harga terendah dan tertinggi untuk setiap jamnya karena periode yang digunakan adalah per-jam.
Jika memakai istilah Bullish dan Bearish maka yang berwarna biru (umumnya HIJAU) adalah Bullish pattern dan yang berwarna putih (umumnya MERAH)adalah Bearish pattern. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:

Jangan heran bila Anda menemui warna yang berbeda untuk kedua harga diatas misalnya biru dengan putih. Tidak masalah, bergantung masing-masing chart provider dalam memberikan warna.
Nah, sekarang perhatikan gambar dibawah ini:


Ini adalah candlestick untuk EUR/USD dengan periode daily/harian. Begini cara membacanya: Pada tanggal 20 terjadi penurunan harga dibandingkan hari pembukaannya yaitu dari 1.2210 ke 1.2131 (candle merah persis diatas tulisan oranye yang saya buat). Itu berarti ada perubahan harga sebesar 79 point pada tanggal 20 tersebut. Pada hari berikutnya yaitu tanggal 21 terjadi kenaikan harga yaitu dari 1.2131 menuju ke 1.2186 (candle berwarna hijau tepat dibawah tulisan ungu yang saya buat). Nah begitu seterusnya.
 Opening price kadang berbeda dengan closing price pada hari sebelumnya. Ini seringkali terjadi bila melewati hari libur (Sabtu dan Minggu) ada jika ada kejadian khusus. Ketidak samaan ini biasa disebut “gap.” Gap ini ada gunanya dalam memprediksi harga dan ada jenisnya pula.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah:

Nah sampai disini dulu perkenalan dengan si candlestick. Pada bagian setelah ini akan saya terangkan formasi-formasi apa saja yang ada pada candlestick.

The Candlestick Formations 


 

Selamat mempelajari candle stick,  salam sukses .



Posted by Komunitas Trader Satu Hati - Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar